Pesut Makaham (Orcaella brevirostris) tidak hanya hidup di aliran Sungai Mahakam. Tim survei dari Balai Taman Nasional Kayan Mentarang, Kalimantan Timur, baru-baru ini juga menemukan habitat pesut di Sungai Sesayap, Kabupaten Tanah Tidung untuk pertama kalinya.
Kepala Balai TNKM, IGNN Sutedja, yang memimpin survei tersebut, menyatakan timnya berhasil merekam tujuh ekor pesut dalam bentuk foto maupun video antara tanggal 10-12 Januari 2008. Pada survei sebelumnya yang dilakukan Agustus 2007 di lokasi yang sama bahkan terlihat 11 ekor.
Rekaman pertama dibuat pukul 10.11 WITE (waktu indonesia tengah) saat survei di bagian hulu. Seekor pesut muda muncul ke permukaan sungai dan melakukan dua kali loncatan kecil sehingga hanya bagian punggung dan sirip atas yang berhasil terekam. Sementara enam ekor lainnya terekam di bagian hilir sekitar pukul 16.10 WITE.
Keberadaan pesut di Sungai Sesayap sebenarnya telah lama diketahui penduduk lokal sejak lama. Mereka menyebutnya dengan nama lamud yang berarti lumba-lumba dalam bahasa Suku Tidung.
Bahkan, masyarakat Tidung sudah mengenal pesut sebagai legenda. Menurut cerita H Mustofa, tokoh masyarakat Tidung di Kecamatan Sesayap, lamud adalah manusia yang menjadi ikan. Konon, orang tersebut diperintahakn rajanya untuk mencari cincin kesayangan yang jatuh ke dasar sungai.
Cerita rakyat tersebut membuat lamud dikeramatkan masyarakat Tidung yang hidup di pinggir sungai Sesayap. Hal ini secara tak langsung ikut melestarikan keberadaannya.
Dalam rilis pers yang dikirim, Senin (11/2), organisasi lingkungan Matoa Albarits, menyatakan bahwa hal inilah yang secara otomatis membentuk suatu kearifan lokal di kehidupan masyarakat untuk melestarikan pesut dan membiarkannya hidup berdampingan dengan manusia. Hal ini sejalan dengan konservasi keanekaragaman hayati.
Pesut yang juga sering disebut lumba-lumba air tawar telah menjadi spesies langka. Untuk mencegah kepunahannya, pesut telah dimasukkan ke dalam daftar appendix II CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora). Selama ini pesut Mahakam juga ditemukan tidak hanya di Sungai Mahakam, namun juga Danau Jempang, Danau Semayang, dan Danau Melintang di Kalimantan Timur.
sumber : kompas.com